Begitu sesat mereka mendapat penyembahan ini, lebih lebih sesat lagi dalam hidup dan penghidupan mereka. Kejahatan yang sangat merata di kalangan mereka, hidup mereka dengan jalan kicuh mengicuh, serta suka memperdayakan temannya sendiri untuk mendapatkan keuntungan.
| ||||
Dengan jalan demikianlah mereka mendapatkan harta kekayaan, iaitu dengan jalan yang tidak halal, serta cara yang tidak sewajarnya, kehidupannya selalu merugikan pihak lain, begitu pula perjuangan mereka memang ditujukan untuk itu semata mata.
Kepada mereka itulah Nabi Syuaib diutus Allah, dengan membawa ajaran agama yang benar dari Allah, dikuatkan pula dengan wahyu dan mujizat.
Syuaib membawa mereka kepada menyembah Allah, menjauhi segala tipu muslihat yang busuk itu, memberi menakutkan mereka dengan ancaman ancaman Tuhan dan neraka. Namun mereka tetap tidak mahu dengar dan percaya. Malah membantah dengan alasan alasan yang mereka buat buat dan menganggap bahawa kehidupan mereka dengan cara yang mereka lakukan itu adalah satu cara penghidupan yang sebaik baiknya, dengan cara mana mereka beroleh kekayaan dan kebahagiaan, kata mereka.
Tuhan yang mereka sembah itu tidak usah dirobah robah lagi, kerana begitulah yang mereka perolehi dari nenek moyang mereka sendiri. Kata mereka kepada Syuaib: Apakah engkau larang kami menuruti ugama yang kami anuti? Di mana letaknya kemerdekaan berugama? Engkau mencegah kami dari mengambil rasuah? Sedang itulah kepandaian yang sudah kami pelajari dan pertahankan ! Apakah engkau menganggap dirimu lebih pintar dan faham dari kami? | ||
|
Baru saja mereka yang kafir dan engkar itu seluruhnya terkumpul di tempat yang dinaungi awan hitam itu, terdengarlah suara gempita dari langit, bergeraklah bumi yang mereka pijak, awan hitam yang tebal itu membakar mereka sampai menjadi abu yang berterbangan. Dengan kejadian itu, lenyaplah mereka yang engkar dan kafir itu semuanya. Karena bila mereka sudah tidak dapat diperbaiki dengan ajaran dan nasihat, daripada tetap berbuat kerusakan di muka bumi, lebih baik dihabiskan sama sekali, agar datang keturunan lain yang menggantikan mereka di muka bumi yang mereka diami.
Allah tidak akan ragu ragu mendatangkan seksa yang sehebat hebatnya bagi hamba hambaNya yang engkar, sebaliknya Allah selalu melindungi dan membahagiakan hamba hambaNya yang taat dan patuh kepadaNya.
Setelah melihat apa yang telah terjadi terhadap penduduk yang engkar dan perosak itu, Nabi Syuaib lalu berkata kepada orang orang yang terlepas dari bahaya maut, iaitu orang-orang yang beriman kepadanya: Hai kaumku, sesungguhnya sudah aku sampaikan kepadamu risalah Tuhanku dan aku telah berikan nasihat-nasihatku kepadamu, maka begitulah kejadiannya bagi kaum yang kafir dan engkar.
disadur dari : cerita-cerita dari Alquran by Tripod
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan isi komentar anda, terima kasih