Selasa, 05 Mei 2009

Mencuri Ayam Raja

Ada sebuah kerajaaan yang makmur yang dipimpin oleh raja yang bijak bernama Bijaksana, rakyatnya hidup makmur, tentram dan aman. Setiap hari raja selalu memantau perkembangan yang terjadi di masyarakatnya. Raja sangat menjunjung tinggi kejujuran dan suka menolong orang, pokokny raja yang sempurna. Rakyat dan Raja bahu membahu membangun negeri.

Diseberang kerajaan terdapat sebuah pulau yang dihuni oleh 5 (lima) orang pemuda tanggung, mereka memang sengaja diasingkan oleh keluarga mereka karena mereka cacat atau memiliki kekurangan pada diri mereka. Kelima pemuda tersebut adalah: si buta karena ia buta, si lengi karena ia bicara tidak jelas, si tangan cengkok karena tangannya bengkok , si buntut runcing karena buntutnya runcing, si tai gigi banyak karena tai giginya banyak. Para pemuda tersebut sangat kompak dang saling menyayangi satu sama lain dan mereka menganggap diri mereka adalah satu keluarga.

Pada suatu sore yang cerah para pemuda tersebut berkumpul dan berbincang-bincang membicarakan masalah apa saja yang mereka inginkan. Tiba si lengi berkata "enak ya kalau kita bisa makan ayam goreng bersama" . kata teman-temannya : "ya lengi memang enak, tapi ayam dimana kita dapatin".
Mereka menjadi bingung, tiba-tiba si tangan cengkok berkata "kita curi aja ayam raja di kerajaan seberang". Jawab temannya : "oke setuju". Akhirnya mereka rapat mengatur rencana untuk mencuri ayam raja tersebut. Rapat tersebut dipimpin oleh si tangan bengkok dan diputuskan pembagian tugas masing-masing. Tugas si buta mengambil ayam di kandangnya, si lengi menjaga di depan kandang ayam dan mengawasi pintu kerajaan belakang, si tangan cengkok mengawasi pintu depan kerajaan, si buntut runcing dan si tai gigi banyak menunggu di perahu.

Pagi harinya mereka berangkat menuju kerajaan, setiba di kerajaan mereka menjalankan misinya dan bertugas sesuai dengan tugas masing-masing yang telah ditetapkan. Si buta dan Lengi menuju kandang ayam raja. si buta langsung masuk kandang ayam sedangkan si lengi menunggu di luar kandang. Si buta sibuk menangkap ayam karena ia buta ia tidak dapat menangkap, ayam di kandang berteriak ketakutan. Si lengi berteriak : " ayo tangkap ayam yang warna hitam buta ayo tangkap ". Si buta berkata : "dimana ayamnya lengi ". kata si lengi : "disampingmu buta" dengan berteriak. Karena mendengar suara gaduh di kandang ayam, Raja menjadi curiga dan langsung menuju ke kandang ayamnya. Melihat kedatangan Raja si Lengi berteriak : "lari, lari raja datang , ayo lari raja datang. Si lengi lari menuju perahu, sibuta bingung tidak bisa keluar kandang karena tidak bisa menemukan pintu keluar dan akhirnya ditangkap oleh raja. Si tangan cengkok juga ikut lari dan tangannya tersangkut pada pohon jambu biji, jambu biji tersebut terpental dan mengenai pundak si lengi. Si lengi berteriak: "raja melempar - raja melempar". Saking paniknya si buntut runcing lupa kalau buntutnya runcing ia main duduk saja di perahu sehingga perahu jadi bocor, karena bocor si tai gigi banyak menambalnya dengan tai giginya. Si lengi, si tangan cengkok, si buntut runcing dan si tai gigi banyak lolos dan kembali ke pulau tempat tinggal mereka.

Mereka berempat pulang ke rumah tanpa kehadiran si buta karena ditangkap oleh raja, mereka berkumpul dan menyesali semua perbuatan yang telah mereka lakukan dan merasa kasihan atas nasib yang menimpa teman mereka si buta.

Setelah ditangkap raja , sibuta ditanyai kenapa ia mencuri ayam dan sibuta menjelaskan bahwa mereka sebenarnya berlima ingin sekali mencicipi rasa daging ayam, karena tidak ada ayam makanya mereka berniat mencuri ayam raja. Raja Bijaksana tidak menghukum si buta malah ia kasihan dengan nasib yang menimpa si buta dan kawan-kawannya. Akhirnya si buta dilepaskan dan diberi satu ekor ayam jago yang besar. Si buta diantar ke pulau tempat tinggalnya.
Si buta akhirnya berkumpul dengan teman-temannya kembali dan mereka sangat senang karena telah mendapatkan ayam.


Ayam telah didapat, minyak goreng juga ada tapi satu yang tidak ada yaitu kuali alias wajan untuk menggoreng ayam. "Wah bagaimana ini , ayam ada untuk menggorengnya pakai apa ?" kata si lengi.
"Sudah kita curi aja lagi kuali milik raja bagaiman " kata si tangan cengkok . " Ya sudah mari rencanakan pencurian kuali milik raja " jawab mereka serentak. Akhirnya mereka menyusun rencana seperti waktu mencuri ayam tetapi bedanya si buta yang mengambil kuali di dapur, si lengi menunggu di pintu dapur, sedangkan yang lainnya tuganya sama seperti waktu mencuri ayam.

Si buta bertanya : "kuali itu bentuk bagaimana ?" , si buntut runcing menjawab : "kuali itu memiliki telinga seperti kita ini" jawabnya sambil memegang telinganya. "Oh begitu" kata sibuta mengerti. Besoknya mereka mulai melancarkan aksi untuk mencuri ayam raja. Sibuta langsung masuk ke dapur raja, tetapi karena ia buta ia tidak tahu dimana dapur berada, si buta salah masuk ruangan harusnya dapur ternyata ia masuk ke kamar tidur raja. Kebetulan raja lagi tertidur pulas, si buta meraba-raba mencari kuali. Ia merab semua benda yang ada di dekatnya, kebetulan si buta meraba telinga raja dan ia ngiri yang ia raba atau pegang tersebut adalah kuali langsung saja ia angkat dan bawa ke pintu belakang, si buta tidak sadar bahwa yang ia bawa adalah Raja. Melihat sibuta membawa raja dengan memegang kedua telinga raja si lengi terkejut dan berteriak : "buta kamu salah bawa yang kamu bawa itu bukan kuali tetapi raja" teriak si lengi sambil berlari. Mendengar teriakan si lengi teman-teman yang lain langsung lari menyelematan diri menuju perahu mereka. Sibuta tertangkap lagi oleh raja tetapi teman-teman sibuta akhirnya selamat tiba dirumah mereka diseberang kerajaan .

Sibuta kembali ditanyai oleh raja perihal kenapa ia masuk ke kamarnya dan membawa dirinya ke luar menuju dapur. Sibuta menjawab ia ke kerajaan lagi untuk mencuri kuali yang akan digunakan untuk menggoreng ayam. Raja mengerti dan kembali membebaskan si buta dan memberikan kuali untuk dibawa pulang. Akhirnya si buta bertemu kembali dengan teman-temanya dan siap untuk menggoreng ayam.

Mereka akhirnya dapat menggoreng ayam, sambil menggoreng ayam mereka menceritak kejadian yang telah terjadi. Kata sibuta : "enak kalian saya dua kali terantuk kepala di dinding dan ditangkap raja". Silengi berkata : " Ya pundak saya sakit dilempar oleh raja ", si buntut runcing juga berkata : "nih lihat buntut saya jadi sakit karena menusuk perahu, si tangan cengkok berkata juga : "Sama tangan saya jadi tersangkut di pohon sakit sekali. Si tai gigi banyak tidak mau kalah : "Saya rugi karena menambal perahu dengan tai gigi saya ini".

Setelah menggoreng ayam selesai mereka memakannya dengan suka cita dan membagi dengan adil satu sama lainnya, mereka berjanji bila ada keinginan sebaiknya tidak mencuri lebih baik minta tolong dan di utarakan dengan baik-baik maksud dan tujuan mereka.

Ku persembahkan untuk anak-anakku : Sifha dan Yusuf..............

(Cerita ini didapat ketika saya duduk di bangku kelas V SD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan isi komentar anda, terima kasih