Senin, 31 Agustus 2009

Cinta Pertamaku



Hai pembaca sekalian kita berjumpa lagi kali ini aku akan menceritakan kisah cintaku yang pertama alias cinta monyet. Aku memang terlalu cepat besar dari usia sebenarnya. Aku mulai mempunyai perasaan senang atau menyukai lawan jenis ketika aku naik ke kelas lima SD. Dulu aku tidak mengetahui apa itu yang namanya cinta, yang ku tahu aku menyukai teman cewekku di kelas. Cewek yang aku sukai itu sebut saja namanya Meri. Meri adalah gadis kecil sekelas denganku. Aku tidak mengerti kenapa waktu itu aku begitu terpesona olehnya. Meri memang gadis kecil yang manis waktu itu. Rambutnya panjang, wajahnya imut dan sikapnya yang lembut yang membuat aku jatuh hati padanya. Aku tidak mau mengatakan aku jatuh cinta sebab waktu itu aku dan dia tidak tahu apa arti cinta tersebut.

Setiap hari aku bersemangat berangkat ke sekolah dan tidak mau kalah dalam mata pelajaran. Hatiku bahagia jika Meri hadir disekolah dan sedih jika ia tidak masuk sekolah. Aku akui kami berdua bukan pacaran tapi hanya sebatas perasaan suka saja. Aku selalu membelanya bila ada yang mengganggunya di kelas dan aku akan membantu apapun yang ia inginkan. Kebetulan waktu kita kelas lima kami berdua duduk satu barisan dan ketika belajar aku suka curi-curi pandang untuk memandangi wajahnya yang imut kayak semut eh salah, yang manis tentunya.

Perlu pembaca ketahui aku memang suka padanya, tapi hal ini tidak pernah mempengaruhi kegiatan belajarku apalagi mempengaruhi jiwaku. Mungkin anak jaman dahulu berbeda dengan anak jaman sekarang yang cenderung agresif (menurut aku). Hari-hari masa sekolah dulu ku lewati dengan penuh ceria dan tidak pernah membuat hidupku terganggu dan aku menganggap Meri adalah inspirasi belajarku. Saya menaruh rasa suka padanya dan ini menjadi pembangkit semangat untuk sekolah. Pembaca jangan berfikir yang tidak-tidak karena usia belia kami. Walaupun aku suka dia tapi tidak pernah terpikir waktu itu aku ingin memeluk apalagi untuk menciumnya. Perasaan aku padanya hanya sebatas kasih sayang kepada teman atau tepatnya seperti adik. Aku tak tahu secepat itu aku telah menyukai lawan jenis, apakah karena aku memasuki masa puber yang lebih cepat dari seharusnya. Tapi jika aku perhatikan masa itu banyak juga sih yang cinta-cintaan kayak cinta monyet. Ya cinta masa dulu kalau diingat sekarang jadi ingin ketawa dan terkesan lucu.

Dalam setiap kesempatan aku selalu suka berlama-lama bersamanya. Ya mengobrol atau sekedar menggodanya untuk menarik perhatian atau mengajaknya main bersama. Aku tak tahu apakah dulu adalah perasaan cinta atau apa, yang jelas aku sangat menikmatinya. Jika ada kegiatan di sekolah seperti Kegiatan Pramuka aku selalu ikut apalagi jika Meri juga ikut. Ya cinta anak kelas lima SD adalah cinta untuk teman bukan nafsu, cinta untuk kasih sayang bukan untuk sayang-sayangan, cinta untuk pengertian dan mengenal satu sama lain. Memang cinta kita waktu itu hanya sebatas suka dan saling mengenal satu sama lain dan tidak lebih. Aku dulu juga sadar akan diri kami yang masih sama-sama berusia dini dan tak mungkin kami berdua akan bertindak lebih jauh. Ya cinta pertama kami lewat seiring waktu. Ketika naik kelas VI SD perasaan itu tetap ada dan kami berpisah karena kami memasuki SMP di tempat yang berbeda. Perasaan ku padanya hilang seiring perjalanan waktu sampai aku menjadi dewasa. Sampai sekarang aku tidak pernah bertemu lagi atau mendengar kabar tentangnya.

Cinta anak kelas lima SD adalah kisah kasih sayang, yang diutamakan untuk mengenal identitas diri dan menunjukkan siapa kita. Cinta Pertama begitu Indah dan tak terasa ia akan hilang sesuai dengan berjalannya waktu dan usia kita. Cinta pertama belum tentu adalah cinta terakhir karena merupakan suatu proses menuju kedewasaan. Kedewasaan menentukan sikap dan tujuan kita.

Cinta pertama bagaikan puisi, mengalun dan terdengar indah. Cinta pertama tak bermata dan semua orang akan terkena. Bagi yang kuat akan mampu menahannya dan yang tak kuat akan larut dan hanyut olehnya. Cinta pertamaku memang indah dan tak pernah aku lupakan. Meri adalah gadis kecil pertama yang merebut hatiku dan ini memang sebuah anugrah yang akan hadir di hati setiap manusia yang beranjak dewasa.

Cinta pertama memang membuat kita senang dan membuat hari-hari menjadi indah. Cinta pertama jangan membuat diri kita menjadi terlena. Ingat semua yang indah belum tentu akan menjadi baik. Cinta pertama bagi yang telah dewasa memang terasa lain. Cinta pertama adalah kenangan yang amat sulit dilupakan. Cinta membuat kita jadi mabuk kepayang. Ayo yang pernah merasakan cinta pertama pasti akan tahu rasanya.....................


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan isi komentar anda, terima kasih