Senin, 20 April 2009

Monyet yang serakah


Untuk anda yang telah memiliki anak terutama anak-anak yang berusia dibawah lima tahun mungkin anda sedikit bingung untuk memberikan beberapa cerita atau dongeng untuk anak balita anda. Kesulitan ini mungkin saja disebabkan oleh cerita itu sendiri yang terlalu panjang atau terkesan berbelit-belit sehingga anak anda sulit untuk mencernanya. Disini saya akan menyajikan beberapa cerita untuk anak yang mungkin mudah dicerna oleh anak ketika anda atau saudara menceritakannya. cerita ini saya dapatkan ketika saya masih bersekolah di SD Negeri No. 33 Bengkulu yang diceritakan oleh guru, saya tidak mengetahui siapa pengarangnya.


Monyet yang serakah





Pada suatu pagi
yang cerah di suatu kebun dua sahabat yang berbeda karakter yaitu kura-kura dan monyet, mereka sedang asyik bekerja menanam tanaman. Si kura-kura menanam anak pohon pisang sedangkan si monyet menanam jantung pisang, mana yang akan tumbuh menjadi pohon pisang yang besar, anak pohon pisang atau jantung pisang pasti kita tahu jawabannya pasti anak pohon pisang yang akan tumbuh besar.

Beberapa bulan kemudian pohon pisang yang ditanam oleh kura-kura telah berbuah dan telah masak sedangkan jantung pisang yang ditanam oleh monyet tidak tumbuh atau menjadi pohon, monyet menjadi iri sama kura-kura karena pohon pisangnya telah berbuah. Kura-kura menjadi bingung ketika akan memetik buah pisang yang masak tersebut karena ia tidak bisa memanjat pohon. timbul niat jahat dihati monyet untuk memakan pisang milik kura-kura.


Akhirnya monyet menemui kura-kura dan menawarkan diri untuk membantu memetik buah pisang tersebut kura-kura setuju dan mereka sepakat untuk membagi buah pisang tersebut setelah dipetik oleh monyet. Monyet naik ke atas pohon pisang dan mulai memetik sialnya setiap pisang yang dipetik langsung dimakan oleh monyet, kura-kura hanya dilempar dengan kulit pisang, lama kelamaan buah pisang habis dimakan oleh monyet, monyet kenyang, kura-kura hanya bengong melihat keatas tetapi tidak satupun pisang yang ia dapatkan.

Monyet turun dari pohon pisang dan tertawa-tawa mengejek si kura-kura "makanya kamu itu harus pandai memanjat kayak aku jadi bisa mengambil buah pisang ha.. ha.. haa.. ". Kura-kura menjadi kesal dan berkata " Dasar kamu serakah saya tidak rela pisang saya kamu makan". akhirnya terjadi keributan diantara nereka berdua, monyet tidak mau kalah dan mengakui kesalahannya. Setelah bertengkar cukup lama akhirnya mereka sepakat menyelsaikan masalah ini ke hakim yaitu si burung pipit.


Setibanya di rumah burung pipit mereka langsung menceritakan kejadiannya dan hal ini di mengerti oleh burung pipit, dan mengambil keputusan bahwa yang salah adalah si monyet ia seharunya membagi buah pisang tersebut kepada kura-kura karena pemiliknya adalah kura-kura. Karena tidak mau terjadi permusuhan diantara mereka maka burung pipit meminta kura-kura memafkan kesalahan si monyet. Monyet dimaafkan oleh kura-kura dan harus berjanji tidak akan mengulangi lagi kelakuannya yang jelek. Mereka berbaikan kembali.



"Nah... begitu dong kan enak dilihatnya " kata burung pipit. Burung pipit mengajak mereke berdua pergi ke pulau pisang disana banyak pohon pisang yang telah masak siap dipetik, kura-kura dan monyet sangat senang mendengarnya. Mereka akhirnya berangkat bertiga menuju pulau pisang, karena pulau pisang jauh dan letaknya ditengah laut maka mereka harus naik perahu milik burung pipit. Perahu burung pipit terbuat dari periuk untuk menanak nasi yang sudah bolong alias bocor tetapi telah ditambal oleh kerak nasi sehingga periuk dapat digunakan sebagai perahu untuk menuju pulau pisang.

"Ayo kita berangkat dan ingat kerak yang diperiuk ini adalah tambalan perahu supaya jangan bocor dan untuk bekal makanan kita nanti" kata burung pipit. Akhirnya perahu tersebut berangkat menuju pulau pisang. Dalam perjalanan mereka bernyanyi-nyanyi dengan riangnya. "Pit-pit ku makan dikit-dikit nyanyi burung pipit sambil makan kerak nasi, burung pipit makannya sedikit-sedikit, "ku sengap- ku sengap" kata monyet sambil makan kerak. Monyet makannya serakah sekali ia tidak mau makan sedikit maunya banyak sehingga kerak nasi untuk menambal lobang periuk (perahu)habis dan perahu menjadi bocor sehingga kemasukan air, apa jadinya perahu kalau kemasukan air ? tentunya tenggelam. Bagaimana nasib mereka bertiga ? Si burung pipit jelas ia langsung terbang, kura-kura ya ... berenang di laut . Bagaimana dengan monyet? yang jelas monyet tenggelam. Nah adik-adik kalau jadi orang kita hendaknya tidak serakah dan mau berbagi dengan sesama ya. Sampai jumpa di cerita selanjutnya.

3 komentar:

  1. wah, jadi ga sabar nih pingin tahu cerita selanjutnya...

    BalasHapus
  2. Hebat euih..... tambah lagi dunk ceritanya

    BalasHapus
  3. Baca dong Cerita Mencuri ayam raja dan Kepiting yang sombong..................

    BalasHapus

silahkan isi komentar anda, terima kasih