Kamis, 25 Juni 2009

Mimpi yang membawa Hikmah

Khalifah Umar bin Abdul Azis pernah gemetar ketakutan. Bukan karena menghadapi musuh di medan pertempuran. Tetapi ketika beliau mendengar cerita tentang alam akhirat.

Semua perbuatan manusia di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat. Di akhirat kelak setiap manusia akan diperintahkan berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Manusia akan terlempar ke neraka jika tidak bisa melewati jembatan itu. Sebaliknya, manusia tersebut akan menikmati keindahan surga jika bisa melewati jembatan itu.

Setiap manusia akan menemui kesulitan dan kemudahan yang beragam saat berjalan di atas jembatan shiratal mustaqim. Jika selama hidup di dunia, manusia itu banyak beramal saleh, ia akan mudah melewatinya. Jika tidak, iaakan sulit berjalan di atas shiratal mustaqim. Bahkan, besarkemungkinan iaakan terlempar dan jatuh ke jurang neraka di bawahnya.

Hal itu membuat banyak orang khawatir. Tentu saja. Sebab, kita tidak pernah tahu secara pasti apakah selama di dunia kita tergolong orang yang banyak beramal saleh atau justru banyak berbuat dosa. Nah, perasaan itu juga dirasakan khalifah Umar bin Abdul Azis. Apalagi waktu khalifah Umar bin Abdul Azis mendengar cerita seorang hamba sahaya tentang mimpinya di suatu hari.

Umar bin Abdul Azis tertarik waktu hamba sahaya itu bercerita. “Ya, Amirul Mukminin. Semalam saya bermimpi kita sudah tiba di hari kiamat. Semua manusia dibangkitkan Allah, lalu dihisab. Saya juga melihat jembatan shiratal mustaqim.”

Umar bin Abdul Azis mendengarkan dengan seksama. “Lalu apayang engkau lihat?” tanyanya.

“Hamba melihat satu per satu manusia diperintahkan berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Penguasa Bani Umaiyah, Abdul Malik bin Marwan, hamba lihat ada di antara orang yang pertama kali dihisab. la berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Tapi, baru dua langkah, dia sudah jatuh ke dalam jurang neraka. Saat ia jatuh, ubuhnya tak terlihat lagi. Hamba hanya mendengar suaranya. la terdengar menangis dan memohon ampun kepada Allah,” jawab hamba sahaya itu.

Umar bin Abdul Azis tertegun mendengar cerita itu. Hatinya gelisah.

“Lalu bagaimana?” ia bertanya dengan gundah.

“Setelah itu giliran putranya, Walid bin Abdul Malik bin Marwan. Ia juga terpeleset dan masuk ke dalam jurang neraka. Lalu tiba giliran para khalifah yang lain. Saya melihat, satu per satu mereka pun jatuh. Sehingga tidak ada yang sanggup melewati jembatan shiratal mustaqim itu,” kata sang hamba sahaya.

Umar bin Abdul Azis tercekat karena merasakan takut dan khawatir dalam dadanya. Sebab, ia juga seorang khalifah. la sadar, menjaga amanah kepemimpinan dan kekuasaan itu sangat berat. Dan ia punyakin, setiap pemimpin harus bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Tidak ada seorang pun yang akan lolos dari hitungan Allah.

Jantung Umar seketika berdegub kencang. Nafasnya memburu. Ia cemas, jangan-jangan nasibnya akan sama dengan para pemimpin lain yangdikisahkan hamba sahaya itu. Karena cemas dan takut, Umar bin Abdul Azis meneteskan air mata. Ia menangis.

“Ya, Allah. Apakah aku akan I bernasib sama dengan mereka yang dilihat hamba sahaya ini di dalam mimpinya? Apakah aku telah berlaku tidak adil selama memimpin? Pantaskah aku merasakan surga-Mu, ya Allah?” bisik Umar bin Abdul Azis di dalam hati. Air matanya kian deras mengalir.

“Lalu tibalah giliran Anda, Amirul Mukminin,” kata hamba sahaya itu.

Ucapan hamba sahaya itu menambah deras air mata Umar bin Abdul Azis. Umar kian cemas. Kecemasan Umar membuat tubuhnya gemetaran. Ia menggigil ketakutan. Wajahnya pucat. Matanya menatap nanar kesatu sudut ruangan.

Saat itu, Umar bin Abdul Azis mengingat dengan jelas peringatan Allah SWT, “Ingatlah pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. Dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah sentuhan api neraka”

Hamba sahaya itu justru kaget melihat reaksi khalifah Umar bin Abdul Azis yang luar biasa. Dalam hati, ia merasa serba salah. Sebab, ia sama sekali tidak punya maksud untuk menakut-nakuti khalifah. Ia sekadar menceritakan mimpi yang dialaminya.

Melihat kepanikan khalifah, hamba sahaya itu lalu berusaha menenangkan Umar bin Abdul Azis. Namun, Umar bin Abdul Azis belum bisa tenang. Maka, hamba sahaya itu pun meneruskan ceritanya dengan berkata, “Wahai, Amirul Mukminin. Demi Allah, aku melihat engkau berhasil melewati jembatan itu. Engkau sampai di surga dengan selamat!”

Mendengar itu, Umar bin Abdul Azis bukan tersenyum apalagi tertawa. Ia diam. Cukup lama Umar tertegun. Cerita itu benar-benar membuatnya berpikir dan merenung.

Ada hikmah yang lalu dipetik Umar dari cerita itu. Dan sejak itu, ia menanamkan tekad untuk lebih berhati-hati dalam amanah kekuasaan. Itu adalah amanah Allah yang sangat berat.

Bosan Hidup

Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji, “Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”

Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”

“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian ujar sang Ustad.

“Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang Ustad.

“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”

“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?
” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Allah. Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini ”.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustad yang telah memberi racun kepadanya. Sesampainya dirumah ustad tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang ustad pun berkata “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini……

cerita cinta

Cerita Cinta

Alkisah, di suatu pulau kecil tinggallah berbagai benda abstrak ada CINTA, kesedihan, kegembiraan, kekayaan, kecantikan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.

Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik membasahi kakinya.

Tak lama CINTA melihat kekayaan sedang mengayuh perahu, “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!,” teriak CINTA “Aduh! Maaf, CINTA!,” kata kekayaan “Aku tak dapat membawamu serta nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu kekayaan cepat-cepat pergi mengayuh perahunya. CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Tolong aku!,” teriak CINTA. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak dapat mendengar teriakan CINTA. Air semakin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik.

Tak lama lewatlah kecantikan “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!,” teriak CINTA “Wah, CINTA kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu pergi. Nanti kau mengotori perahuku yang indah ini,” sahut kecantikan. CINTA sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat kesedihan “Oh kesedihan, bawlah aku bersamamu!,” kata CINTA. “Maaf CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..,” kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. CINTA putus asa.

Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara “CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!” CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat-cepat naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang menolongnya. CINTA segera bertanya pada penduduk pulau itu. “Yang tadi adalah WAKTU,” kata penduduk itu “Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku? Aku tidak mengenalinya. Bahkan teman-temanku yang mengenalku pun enggan menolong” tanya CINTA heran “Sebab HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU”

Kisah Cinta Sejati

Namaku Linda dan aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberikanku sebuah pengajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan seperti dalam novel-novel romantis, tetapi tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari semua novela tersebut.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu di sebuah majlis resepsi pernikahan dan kata ayahku dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan. Saat itu dia tahu, inilah wanita yang akan dikahwininya. Ia menjadi kenyataan dan mereka telah bernikah selama 40 tahun dengan tiga orang anak. Aku anak sulung, telah berkahwin dan memberikan mereka dua orang cucu. Ibu bapaku hidup bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi ibu bapa yang sangat baik bagi kami, membimbing kami dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Beberapa jiran kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasaraya yang menjual alat-alat keperluan rumah tangga. Mereka mengatakan hari pembukaan adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan kerana barang sangat murah dengan kualiti yang berpatutan.

Tapi ibuku menolaknya kerana ayahku sebentar lagi akan pulang dari kerja. Kata ibuku,”Ibu tak akan pernah meninggalkan ayahmu sendirian”.

Perkara itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita, aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sihat mahupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafaz janji pernikahan, omongan kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami sekeluarga mengalami berita duka. Setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Doktor mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di pembaringan.

Ayahku, seorang lelaki yang masih sihat di usia tuanya. Tetapi dia tetap setia merawat ibuku, menyuapinya, bercerita segala hal dan membisikkan kata-kata cinta pada ibu. Ayahku tak pernah meninggalkannya. Selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya. Ayahku pernah mengilatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,”Untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan hodoh sekali”.

Ayahku menjawab, “Aku ingin kau tetap merasa cantik”.

Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”Kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”

Aku menggeleng, dan ibuku berkata, “Kerana aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan Ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggungjawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya. (cerita ini diambil dari kisah cinta abadi)

Kata Mutiara

Kata - kata Mutiara


Kejujuran adalah mata uang
yang berlaku diseluruh Dunia.


Cinta itu Indah.......
Cinta itu juga menyakitkan.

Kegagalan adalah Keberhasilan
yang tertunda.

Apa yang kita kira Indah
belum tentu menurut orang lain indah....

Jadilah diri kita sendiri apa adanya
jangan meniru orang lain.......

Dibalik sesuatu yang indah
menyimpan suatu keburukan.....

Kenikmatan hidup tiada duanya
maka nikmatilah selagi bisa..........

Sesuatu yang menurut kita baik
belum tentu baik menurut orang lain....

Dalam kesalahan itu
tersimpan sesuatu yang indah
bagi yang mengalaminya .........

Kecantikan wajah
belum tentu cantik jiwanya.

Menang dan kalah
itu sesuatu yang wajar.....

Jadilah orang berguna
untuk orang lain........












Rabu, 24 Juni 2009

Pantun

Pantun

Dari jauh kapalku datang
Pasang bendera setengah tiang
Dari jauh kekasihku datang
Hati sedih menjadi senang...


Sudah tahu jalan itu licin
Kenapa adek jalan juga
Sudah tahu abang miskin
Kenapa adek mau juga.....


Jalan-jalan ke kota Paris
Lihat rumah berbaris-baris
Biar mati diujung keris
Asal dapat adik yang manis.....

Jangan suka makan ketimun
Ketimun itu banyak getahnya
Jangan suka duduk melamun
Melamun itu banyak susahnya....


Apa guna lemari kaca
kalau tidak menyimpan kain
Apa guna bermain cinta
Kalau tidak langsung kawin....


Beribu-ribu bintang dilangit
Hanya satu bintang kejora
Beribu-ribu gadis yang cantik
Hanya satu yang ku cinta...


Bandung dulu baru jakarta
Senyum dulu baru di baca....


Kalau ada sumur diladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Boleh kita berjumpa lagi.....










Senin, 22 Juni 2009

Paspor

PASPOR


The image “http://www.suarapembaruan.com/News/2008/03/30/Utama/30paspor.gif” cannot be displayed, because it contains errors.

Pendahuluan

Setiap orang yang akan berangkat ke luar negeri atau untuk memasuki negara lain wajib memiliki Paspor. Paspor memiliki arti tersendiri yaitu merupakan dokumen perjalanan yang memuat identitas diri pemegangnya. Paspor secara umum memuat identitas yang terdiri dari : Nama pemegang, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, warga negara dan yang tidak kalah penting adalah Nomor dan masa berlaku Paspor.

Paspor
atau istilah kerennya Surat Perjalanan adalah dokumen perjalanan yang harus dimiliki oleh sesorang untuk bepergian keluar negeri atau untuk memasuki negara lain.
Jenis dan warna paspor tiap negara berbeda-beda sesuai dengan keinginan negara yang bersangkutan, tetapi untuk sistem dan kemananan paspor hampir semua negara menerapkan sistim yang sama berdasarkan standar ICAO (Internasional Civil Aviation Organization) atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Karena Indonesia juga merupakan negara anggota ICAO, maka harus menerapkan Paspor standar ICAO.

Surat Perjalanan di Indonesia lebih dikenal dengan Surat Perjalanan Republik Indonesia atau SPRI ( Paspor RI) berisi Identitas pemegangnya berupa nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, tempat dokumen dikeluarkan dan masa berlakunya surat perjalanan tersebut.

Setiap orang yang masuk atau ke luar wilayah Indonesia wajib memiliki Surat Perjalanan atau Paspor, Setiap Warga Negara Indonesia berhak melakukan perjalanan ke luar atau masuk ke wilayah Indonesia. Jadi disini jelas setiap orang yang akan keluar atau masuk ke Wilayah Indonesia harus memilki paspor tanpa pengecualian.


Asal mula timbulnya Paspor .

Sejarah timbulnya Paspor diperkirakan sudah sejak tahun 450 SM, salah satu referensi yang dianggap mewakili keberadaan paspor ditemukan dalam kitab suci yaitu Nehemiah 2 : 7-9 disebutkan Nehemiah perwakilan dari King Artaxerxes I dari persia , memerintahkan Nehemiah untuk pergi ke Judea dan Raja memmerikan sebuah surat "kepada pemimpin diseberang sungai" yang memeinta jaminan keselamatan bagi Nehemiah selama ia menjelajahi daerah tersebut. (Majalah Gerbang Indonesia #02 edisi Juni 2009).

Sumber lain juga menyebutkan Penggunaan Surat perjalanan pertama kali dalam sejarah diperkirakan pada zaman Holly land tahun 450 SM, ketika itu Raja Persia mengangkat seorang Babylonia bernama Nehemiah sebagai Gubernur baru Palestina. Nehemiah memohon dan dikabulkan yaitu surat untuk keamanan dalam perjalanan sebagai pelindung dirinya. Itulah catatan permohonan pertama kali dari surat perjalanan, yang kemudian dikenal dengan nama (sebutan) Paspor. Penggunaan surat keterangan diri (semacam paspor) juga ada dimasa Raja Fir'aun di Mesir berkuasa. (Lintas Sejarah Imigrasi Indonesia, Direktorat Jenderal Imigrasi DephumdanHam RI, Jakarta 2005).

Pada masa Kekhalifahan Islam, paspor digunakan dalam bentuk Bara'a yaitu berupa tanda pembayaran pajak, hanya mereka yang membayar zakat (muslim) dan Jizya (non muslim) diijinkan untuk bepergian ke daerah lain dalam kekhalifahan . oleh karena itu bara'a dikenal sebagai paspor perjalanan.

Istilah paspor sendiri berasal berasal dari Sea Port (pelabuhan laut). Di Eropa abad pertengahan, dokumen itu dikeluarkan bagi pelancong oleh penguasa setempat, dan biasannya berisi daftar kota dimana pemilik dokumen diijinkan lewat.

Raja Henry V dari Inggris dipercaya sebagai pencipta apa yang saat ini kita anggap sebagai paspor. Paspor digunakan untuk membuktikan identitas pemiliknya di negri asing. Paspor jenis pertama mencakup uraian pemegang paspor. Pemasangan foto pada paspor dimulai pada abad ke-20 ketika fotografi semakin meluas.

Diakhir abad 19 hingga menjelang perang dunia I, paspor tidak diperlukan dalam perjalanan internasional di Eropa dan lintas batas sangat mudah sehingga orang sedikit yang membuat paspor.

Pada tahun 1920 kumpulan negara-negra mengadakan konferensi tentang paspor dan tiket masuk. Petunjuk paspor dihasilkan dari keonferensi tersebut yang diikuti dengan konferensi tahun 1926 dan 1927.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengadakan konferensi tahun 1963, tetapi tidak menghasilkan petunjuk paspor dari konferensi tersebut, baru pada tahun 1980 standarisasi paspor muncul dibawah dukungan ICAO (Internasional Civil Aviation Organization) atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.

Jenis paspor di Indonesia.

Berdasarkan Pasal 29 ayat (1) UU No. 9 Th. 1992 Tentang Keimigrasian Surat Perjalanan Republik Indonesia terdiri atas :
  1. Paspor Biasa.
  2. Paspor Diplomatik
  3. Paspor Dinas.
  4. Paspor Haji.
  5. Paspor untuk Orang Asing
  6. Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) Untuk Warga Negara Indonesia
  7. Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) Untuk orang asing
  8. Surat perjalanan Laksana Paspor (SPLP) Dinas.
The image “http://img388.imageshack.us/img388/286/img2537mu6.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.http://images.fahmiatjeh.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SFKGCgoKCCwAAAhCc2I1/DSC02240.JPG?et=ZPZYvFKBj3UTpYUyxrC%2B9g&nmid=0
http://www.republika.co.id/images/news/2009/02/20090203212923.jpg


Di Negara Kita Indonesia ada 3 (tiga) Instansi Pemerintah yang mengeluarkan Paspor atau Surat Perjalanan yaitu :
  1. Departemen Luar Negeri (DEPLU) untuk Paspor Dinas dan Diplomatik
  2. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI melalui Direktorat Jenderal Imigrasi Mengeluarkan Paspor Biasa atau Paspor Hijau.
  3. Departemen Agama untuk Paspor Haji.
Warna Paspor atau warna kulit luar paspor (Cover SPRI) Indonesia juga berbeda-beda, yaitu :
  1. Warna Hitam untuk Paspor Diplomatik (Deplu)
  2. Warna Biru untuk Paspor Dinas (Deplu)
  3. Warna Hijau Untuk Paspor Bisa (Ditjen Imigrasi)
  4. Warna Coklat untuk Paspor Haji (Depag).
(Saat ini paspor haji atau paspor cokelat tidak digunakan lagi dan sebagai gantinya menggunakan paspor biasa (ordinary passport).

Jadi fugsi paspor adalah :
1. Sebagai bukti identitas diri pemegangnya
2. sebagai dokumen perjalanan untuk melakukan perjalanan antar negara.





Minggu, 21 Juni 2009

Bengkulu

Sejarah Propinsi Bengkulu dari Kemerdekaan Indonesia Hingga Terbentuk menjadi Propinsi Bengkulu


http://www.indonesia-tourism.com/bengkulu/map/bengkulu_high.png

PENDAHULUAN

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia diumumkan kepada dunia internasional melalui radio oleh Sukarno dan Muhammad Hatta di tempat kediaman Sukarno Jalan Pegangsaan Timur (sekarang jalan Proklamasi No. 59) Jakarta. Proklamasi tersebut merupakan suatu gerakan besar seluruh rakyat Indonesia yang ingin merdeka dan membentuk negara sendiri yang terbebas dari penjajahan.

http://www.ri.go.id/en/images/pemda/Bappeda%20Prop%20BKL.jpg

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Sukarno dan Muhammad Hatta terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Berita proklamasi tersebut pada tanggal 20 Agustus 1945 diterima secara resmi di Kota Bengkulu dan dibentuklah suatu badan yang menyusun pemerintah Republik Indonesia di Bengkulu.

Pada tanggal 3 Oktober 1945, Ir. Indra Tjaya diangkat oleh Mr. T.M. Hasan (Gubernur Sumatera yang berkedudukan di Pematang Siantar – Sumatera Utara) sebagai Residen Bengkulu. Setelah beliau diangkat sebagai Residen Bengkulu, Ir. Indra Tjaya mengadakan perundingan dengan Residen (Syucokang) Jepang, Z. Inomata untuk menyerahkan daerah Keresidenan Bengkulu kepada Pemerintah Republik Indonesia. Setelah diadakan beberapa kali perundingan maka pada tanggal 27 Oktober 1945, dilakukan penyerahan Pemerintahan Keresidenan Bengkulu oleh Jepang kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada awal tahun 1946, terjadilah krisis pemerintahan sipil di Bengkulu, dimana Badan Pekerja Harian Nasional Indonesia (BPHNI) menuntut reorganisasi pemerintahan diseluruh Keresidenan Bengkulu, akibatnya pada tanggal 21 Naret 1946 Residen Ir. Indra Tjaya secara resmi meletakkan jabatan. Tanggung jawab sebagai residen sepenuhnya diserahkan kepada BPHNI dan pada tanggl 23 Maret 1946 BPHNI mulai melaksanakan reorganisasi pemerintahan diseluruh Keresidenan Bengkulu.

Namun karena terjadinya kekisruan yang diakibatkan tidak diakuinya BPHNI oleh sebagian besar Kepala Marga di Curup maka pada tanggal 28 April 1946, Mr. Hazairin (Ketua Pengadilan Negeri Sibolga – Putera Daerah Bengkulu) diangkat oleh Mr. T.M. Hasan sebagai Residen Bengkulu. Mr. Hazairin dengan segala kemampuannya segera bertindak untuk kembali menyusun pemerintahan daerah Bengkulu yang morat marit dengan bijaksana serta tidak merugikan pihak manapun malahan seluruh komponen diajak melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawab secara bersama-sama.

http://1.bp.blogspot.com/_qINdoiCwM3k/SScwbTrSaMI/AAAAAAAAASs/2CBbj8N_L3Y/s320/bengkulu+026.jpg

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 10 tanggal 15 April 1948, Provinsi Sumatera dibagi menjadi 3 (tiga) Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan dan di atasnya, sebagai wakil Pemerintah Pusat RI dibentuk Lembaga Komisariat Pemerintah Pusat yang berkedudukan di Kota Bukit Tinggi dimana Mr. T.M. Hasan sebagai Ketua dan Mr. A. Sidik sebagai Pemimpin Sekretariat Pemerintah Pusat.

Dengan ketetapan undang-undang Nomor 10 tersebut, Keresidenan Bengkulu yang tadinya dalam lingkungan Provinsi Sumatera masuk kedalam lingkungan Provinsi Sumatera Selatan dengan Gubernur M. Isa yang berkedudukan di Kota Curup.

Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melanggar perjanjian Renville dengan menyerang daerah-daerah Republik Indonesia yang masih belum didudukinya termasuk Keresidenan Bengkulu.

Pada tanggal 25 Desember 1947, Gubernurr M. Isa telah berada di Kota Curup mengepalai pemerintahan Provinsi Sumatera selatan.

Pada tanggal 23 Desember 1948, Daerah Sumatera Selatan dijadikan satu Daerah Militer dibawah pimpinan A.K. Gani sebagai Gubernur Militer yang juga berkedudukan di Kota Curup. Akibat agresi Militer Belanda tersebut, Gubernur M. Isa, Gubernur Muiliter A.K. Gani dan Residen M. Hazairin menyingkir ke Kota Muara Aman dan Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan dipindahkan ke Kota Muara Aman.

http://2.bp.blogspot.com/_a1-SHsSp1Z4/R13ussQEWqI/AAAAAAAAAQw/LSCbdW2dgWc/S300/bengcolen.JPG


Pada tanggal 26 November 1949, di Bengkulu Selatan dibentuk satu Delegasi Militer dibawah pimpinan Letnan Kolonel Barlian, Komandan Sub Territorium Bengkulu, untuk menerima serah terima seluruh daerah Bengkulu dari Belanda. Delegasi ini sampai di Kota Bengkulu pada tanggal 29 November 1949, pada tanggal 30 November 1949 sampai di Bengkulu Delegasi Pemerintahan Sipil dari Bengkulu Utara yang dipimpin oleh Mr. Hazairin, Wakil Gubernur Militer Daerah Istimewa Sumatera Selatan.

Sejak tanggal 2 Desember 1949 dari Kota Bengkulu, Komandan Sub Territorium Bengkulu memberikan instruksi seperlunya mengenai segala hal yang menyangkut pengisian daerah-daerah yang akan ditinggalkan pasukan Belanda.

Mulai tanggal 7 sampai dengan 10 Desember 1949 TNI mengisi kembali tempat-tempat yang telah ditinggalkan Belanda, yaitu pada tanggal 8 Desember 1949 TNI masuk ke Kepahiang dan Curup, 10 Desember masuk ke Muara Aman dan 11 Desember 1949 masuk ke Kota Bengkulu, sehingga mulai tanggal 11 Desember kekuasaan Belanda dalam wilayah Keresidenan Bengkulu telah berpindah kembali kepada Negara Republik Indonesia (NRI).

Pada tanggal 11 Desember 1949 juga dikeluarkan 1 (satu) Maklumat kepada seluruh penduduk dalam Keresidenan Bengkulu yang ditandatangani oleh Mr. Hazairin, Residen Bengkulu, dan Barlian, Letnan Kolonel Komandan Sub Territorium Bengkulu, yang berbunyi :

MAKLUMAT

* 1. Diberitahukan kepada seluruh penduduk Daerah Bengkulu, bahwa mulai tanggal 11 Desember 1949, kekuasaan Belanda dalam Wilayah Territorial Bestuurs Adviseur Bengkulu (TBA) di Keresidenan Bengkulu telah berpindah kembali seluruhnya kepada Negara Republik Indonesia (NRI).
* 2. Dengan pemindahan kekuasaan itu, maka sempurnalah sudah pelaksanaan “cease hostilities” (penghentian perusuhan) antara Belanda dengan Republik Indonesia bagi daerah Bengkulu (bagi lain-lain daerah Republik sedang disempurnakan), sehingga dengan demikian bersihlah jalan menuju pemindahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda dan Negara Republik Indonesia (NRI) kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang akan berlaku beberapa minggu lagi.
* 3. Dengan pemindahan kedaulatan itu, maka NRI akan menjadi negara bagian dalam RIS, dan akan berdiri pula perikatan kerja sama (uni) antara Kerajaan Belanda dan RIS yang merupakan pertalian persahabatan yang sangat akrab.
* 4. Diperintahkan kepada tiap-tiap orang bahwa kita bangsa Indonesia tidak lagi bermusuh-musuhan dengan bangsa Belanda , dengan demikian tentu juga tidak lagi bermusuh-musuhan dengan orang-orang yang pernah bekerja sama atau membantu Belanda selama perjuangan antara Republik Indonesia dengan Belanda pada masa sedih yang telah silam.
* 5. Sekarang diseluruh daerah Bengkulu dipertanggungjawabkan kepada TNI buat menjaga dan menjamin ketertiban umum, ketenteraman dan keselamatan bagi semua orang tidak pandang siapa dia, meskipun bekas penghianat bangsa sekalipun. Dipermaklumkan, bahwa TNI tidak dibolehkan lagi mencampuri urusan Kepolisian biasa dan pemerintahan umum.
* 6. Keselamatan Jiwa, harta benda, rumah tangga dan perekonomian (perusahaan, perdagangan dan lalu lintas) dijamin oleh pemerintah NRI dengan semua alat-alat kekuasaannya.
* 7. Tidak dibolehkan orang merasa cemas atau takut atau was-was terhadap sesuatunya, jika ada perasaan yang serupa itu hendakla lekas dikemukakan kepada alat-alat pemerintahan.
* 8. Sebaliknya, tidak di izinkan orang mengadakan provokasi (bisikan-bisikan, hasutan-hasutan, kelakuan, dan perbuatan permusuhan) yang akan mendatangkan kekacauan, kecemasan, ketakutan, pendeknya yang hendak menggangu ketenteraman dan rukun damai dikalangan penduduk.
* 9. Barang siapa yang mengadakan provokasai sebagai dimaksud itu, akan dikenakan hukuman berat, mungkin sampai hukuman mati.
* 10. Semua peraturan yang berlaku saat itu, meskipun aturan-aturan Pemerintah TBA tetap berlaku asal tidak bertentangan dengan perjanjian-perjanjian Naskah Timbang Terima Kekuasaan yang telah ditandatangani tanggal 11 Desember 1949 dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar NRI, semuanya berlaku sampai tiba waktunya diubah oleh yang berhak mengatur.
* 11. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bengkulu (DPB) dan Dewan Kota Bengkulu dalam bentuk dan susunanya pada tanggal 19 Desember 1948 diperpanjang usianya sampai ia dibubarkan secara resmi.
* 12. Dewan-dewan marga, kepala-kepala marga, kepala-kepala dusun, kepala-kepala pasar, datuk-datuk di kota Bengkulu, pemangku-pemangku, dan pegawai-pegawai mesjid, berdasarkan aturan yang ditandatangani 11 Desember 1949, meskipun sekali ada diantaranya yang mendapat pengakuan dari Pemerintah TBA tetap bekerja terus sampai semuanya itu diubah atau diganti (atas alasan-alasan yang syah) menurut peraturan NRI dalam daerah Bengkulu bagi semua urusan tersebut. Jika disesustu tempa terdapat kebimbangan disebabkan adanya dua orang atau lebih kepala adat (atau pegawai-pegawai agama) yang menganggap dirinya sama-sama berkuasa, maka jika tidak ada ukuran yang lain buat menentukan siapa yang berhak benar, akan diadakan pemilihan selekas-lekasnya. Dalam menunggu pemilihan, maka kepala adat (atau pegawai agama) yang ditunjuk oleh TBA itulah yang meneruskan pekerjaan buat sementara waktu.
* 13. Semua pegawai, meskipun yang diangkat oleh Pemerintah TBA tetap bekerja terus dalam pangkat dan derajatnya sebagai tercantum pada aturan tanggal 11 Desember 1949 sampai saat ini diadakan perubahan menurut “Naskah Timbang Terima Kekuasaan”.
* 14. Uang Belanda, uang NRI, uang daerah Dmiss, propinsi, dan keresidenan dipergunakan bersama-sama dalam bekas wilayah TBA tersebut atas kurs pasaran sampai urusan mata uang diatur lebih lanjut.
* 15. Rakyat dan semua penduduk dari seluruh lapisan, golongan partai dan kebangsaan, berkasih-kasihanlah kamu, hiduplah dengan tenteram, tolong-menolong, harga-menghargai, hormat-menghormati; hilangkan perasaan dendam, benci, dan permusuhan. Muda-mudahan Tuhan Yang Maha Esa menurunkan rahmat-Nya atas kita sekalian.

http://cache.virtualtourist.com/3802501-Thomas_Parr_Monument_Bengkulu-Bengkulu.jpg

Pada tanggal 17 Agustus 1950 Negara RIS resmi dibubarkan dan dibentuk negara kesatuan baru yang diberi nama Republik Indonesia (RI), yang dibagi menjadi 10 provinsi yang mempunyai otonomi. Berdasarkan Undang-undang No. 3 tahun 1950 Junkto U. U No. 25 tahun 1959 ditetapkan sebagai keresidenan dalam lingkungan Provinsi Sumatera Selatan.

Pada tanggal 27 Desember 1949 keresidenan Bengkulu pulih kembali dan Bupati M. Hasan diangkat sebagai Residen Bengkulu. Kota Bengkulu merupakan kota yang mati lagi dan terisolisasi sama sekali dari dunia luar. Setelah negara kesatuan Republik Indonesia baru terbentuk pada tanggal 17 Agustus 1950, Pemerintah pusat hampir tidak memperhatikan keadaan didaerah, kabinet silih berganti sehinggah Pemerintah daerah terpaksa memecahkan keadaan daerahnya dengan caranya sendiri-sendiri, tanpa dana dan bantuan dari Pemerintah Pusat.

Keadaan terisolasi dan terbengkalai yang jauh dari sentuhan pembangunan selama lebih dari 30 tahun mengakibatkan daerah Bengkulu jauh ketinggalan hampir disegala bidang bila dibandingkan dengan daerah lain. Pada masa itu banyak orang Indonesia tidak mengetahui bahwa sebagian dari negara Kesatuan Republik Indonesia ini terdapat daerah Bengkulu yang merupakan komponen aktif dalam perjuanagan pembangunan bangsa dan negara Kesatuan RI.

Pada tahun 1950 sampai tahun 1966 adalah masa saling perebutan kekuasaan (kabinet) di antara partai-partai politik yang besar, di antaranya partai Masyumi, PNI, dan PKI dengan sistem demokrasi parlementer Eropa Barat. Sistem itu mengakibatkan tidak adanya stabilitas politik, inflasi, dan lambatnya rencana pembangunan.

Keadaan semakin mengkhawatirkan dengan timbulnya gerakan separatis “Republik Maluku Selatan”(RMS) dan gerombolan “Darul Islam” yang merongrong negara RI dan lainnya. Sehinggah terjadilah “Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia, atau dikenal denagn sebutan G. 30 S/PKI.

Pada tahun 1962 timbul Badan Perjuangan Bengkulu yang diprakarsai oleh sekelompok tokoh masyarakat daerah untuk menjadikan Bengkulu sebagai sebuah propinsi. Namun, perjuangan yang terjadi ditengah krisis politik dan ekonomi negara, ditambah dengan kuatnya pengaruh PKI pada pemerintah pusat di Jakarta. Dengan ditumpasnya G. 30. S/PKI dan terjadilah peralihan pemerintahan orde lama ke pemerintahan orde baru, membawa harapan pada perjuangan Bengkulu untuk menjadi provinsi harapan itu ternyata terwujud. Perjuangan selama ini dilakukan dengan gigih akhirnya berhasil.
http://www.bengkulukota.go.id/files/images/tabot.jpg

Pada tanggal 18 November 1968, atas dasar UU No. 9/1967 Junkto Peraturan Pemerintah No. 20/1968, Keresidenan Bengkulu diresmikan menjadi salah satu Provinsi di Republik Indonesia yang ke-26 dengan Ali Amin sebagai Gubernur Bengkulu.

Diambil dari Blog SOFIAN-BENGKULU.COM
Senin, 22 Juni 2009

Senin, 15 Juni 2009

Curahan hati Sahabat

Curahan Hati Untuk Sahabat


Sahabat engkau membuat diriku hilang dibelantara dunia ketika engkau pergi.
Engkau membuat diriku hanyut dalam lautan kehidupan yang tak tentu arah.
Membuat diriku merana ketika engkau hilang dari pandang mataku.
Adakah engkau tahu .........


Mungkinkah engkau membaca curahan hati ini, mungkin mustahil engkau membaca karena engkau telah lupa atau engkau tidak peduli tentang persahabatan kita dulu. Sahabatku, diriku memang telah bersalah padamu tapi itu dulu dan engkau telah memaafkan diriku. Adakah engkau ingat padaku......atau engkau pura-pura lupa.

Sahabatku , engkau mungkin bertanya kenapa....dan kenapa....tapi kita berdua punya jawabannya, kita berdua tahu dan mengetahui apa yang terjadi. Sahabatku jangan mudah hilang dari diriku karena kita berdua adalah satu dan tidak pernah terpisah. Tahukah engaku dulu kita bersama menjalani kehidupan dan kita sama-sama bersama walapun kita sibuk dan kita tetap bersama walaupun kita dalam suka dan duka. Diriku bahagia jika engkau bahagia dan diriku sedih jika engkau sedih tapi sekarang semua sirna entah kemana...

Hatiku hancur dan kecewa engkau tidak lagi mau peduli dengan persahabatan kita padahal diriku tahu engkau masih peduli padaku... yakinlah pasti kita akan kemabali menjalin persahaban kembali walaupun kita saat ini mungkin sama-sama sibuk dan banyak urusan. Sahabatku cepatlah sadar akan persahahabatan kita ini.....

Apakah engkau tahu diriku menginginkan persahabatan kita terjalin kembali seperti dahulu, ya kita selalu bersama dan saling menghormati dan saling menjaga diri kita. ah rasanya diriku ingin kembali kita berteman dan mengulangi kisah-kisah kita berdahulu, tapi apakah mungkin engkau mau bertemu denganku kembali aku tak tahu hanya engkau yang bisa menjawabnya sahabatku.............

Sahabatku aku pernah ingat saat kita bertemu pertama kali waktu itu bulan Ramadhan, kita sama-sama ikut membangunkan orang untuk sahur, kita saling bercanda ria dan waktu tak terasa kita hampir ketinggalan sahur, ah terasa indah

Tapi kini ku harap kita dapat berteman kembali seperti dulu ...............


Minggu, 14 Juni 2009

Sahabat Sejati

Sahabat Sejati

Siapa di dunia ini yang tidak mempunyai sahabat, yang jelas pasti punya. Bagaimana rasanya jika tidak mempunyai sahabat. Memang tiap orang berbeda-beda ada yang memiliki sahabat yang banyak sekali dan ada yang memiliki sahabat yang sedikit. Orang yang supel bergaul pasti akan memiliki banyak teman. Dapat kita bayangkan bagaimana rasanya hidup ini tanpa sahabat pasti akan terasa sunyi dan tidak berwarna. Memang dalam ini kita memiliki kakak atau adik, suami atu isteri ataupun orang tua yang selalu ada disamping kita. Orang terdekat kita seperti orang tua, kakak atau adik ataupun suami atau isteri maupun anak kita, meraka adalah orang yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari yang memberi warna dalam perjalanan hidup kita.

Dalam tulisan ini yang akan diangkat adalah orang kedua dalam kehidupan kita yaitu sahabat, baik sahabat kita sejak kecil, sahabat dilingkungan sekolah, kantor dan lain-lain. Orang banyak beranggapan sahabat hanya sebuah pergaulan antara diri kita dengan orang lain yang dekat dengan kita saja, tetapi makna sahabat akan lebih berarti bila kita menyebut Sahabat Sejati dalam kehidupan kita.

Memiliki sahabat sejati sangat menyenangkan, karena dapat membuat kita bahagia walaupun kita lagi kesusahan dan kita dapat berbagi pengalaman dalam menjalani hidup, membuat kita ceria dan kita dapat bersama-sama baik lagi sekolah, kuliah atau kita lagi bersantai. Sahabat sejati dapat berbagi dengan kita dan selalu siap membantu kita, tapi ingat kita tidak boleh memanfaatkan keadaan yang ada untuk keuntungan atau kepentingan diri kita sendiri atau kita mau menang sendiri

Sahabat sejati adalah sahabat yang selalu ada saat kita butuhkan dan mengerti akan diri kita dan yang paling utama sahabat sejati adalah sahabat yang mengerti kita baik dalam suka maupun duka. Suka dalam arti ia akan senang bersama kita dalam menjalani persahabatan dan senangn melihat kita senang, Duka dalam arti sahabat sejati itu selalu ada dan mendampingi kita jika kita menghadapi kesusahan atau kesulitan dan ia tidak pergi meninggalkan kita. Jadi dalam mencari sahabat kita harus pandai melihat dan memilih dalam arti kita tidak membedakan ia orang kaya atau tidak. Sahabat sulit dicari dan banyak yang hanya mau enak sendiri, ketika kita senang ia dekat sama kita tapi ketika kita susah ia meninggalkan kita. Sahabat sejati memang sulit menemukannya.

Sahabat sejati sangat mengerti keadaan kita dan ia siap menangis bersama kita jika kita kesusahan bagitu juga sebaliknya. Sababat sejati tidak pernah mau mengambil keuntungan dari pertemanan dengan kita. Sahabat sejati tidak pernah mau menyusahkan temannya serta sahabat sejati adalah jiwa kedua kita.
Ciri-ciri Sahabat sejati :
  1. Selalu ada jika kita butuhkan.
  2. Mengerti keadaan kita
  3. Selalu setia mendampingi dalam suka maupun duka.
  4. Tidak menang sendiri.
  5. Selalu melindungi atau membela kita (dalam hal yang benar).
  6. Selalu berbagi bersama.
  7. Mau mendengar dan memberikan masukan jika kita mendapat masalah atau kesulitan.
  8. sayang dan menyayangi.
Sahabat sejati tidak selalu harus ada didekat kita dalam artian ia akan ada jika membutuhkannya. Sahabat sejati akan enak diajak berdiskusi atau memecahakan suatu masalah dan ia tidak akan menceritakannya kepada orang lain. Kita juga tidak boleh mengabaikan sahabat kita yang lain karena kita sudah punya sahabat sejati. Sahabat sejati biasa setap orang hanya memiliki satu saja, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu orang. Sahabat biasa berjenis kelamin yang sama dengan kita, tetapi ada juga yang berlainan jenis. Biasa sahabat sejati yang baik laki-laki atau perempuan memilik porsi yang berbeda-beda dalam membantu kita atau mendampingi kita dalam kehidupan ini. Sahabat sejati tidak akan mati waluapun nanti kita sudah berumah tangga, karena kita akan merasa sahabat sejati itu merupakan belahan jiwa kitadan tak mungkin terhapus begitu saja.

Sahabat sejati bukan berarti ia tidur, makan, bermain bersama kita terus (dimana ada kita disitu ada dia) , anggapan ini tidaklah logis dan masyarakat akan menilai jelek dengan pertemanan seperti ini. Tidak dapat dipungkiri peran Sahabat sejati dapat membantu kita tetapi kita tidak boleh terlena dan hanya mengandalakan sahabat kita.

Mungkin banyak yang bertanya sahabat sejati itu usianya apakah harus sama dengan kita, lebih tua atau lebih muda dari kita. Usia untuk sahabat sejati tidakmenjadi faktor untuk terjalin persababatan kita, banyak yang usianya lebih tua tetapi sahabat sejatinya lebih muda atau sebaliknya. Sahabat sejati tidak diukur oleh usia tetapi dari pengertian dan kepribadiannya terhadap kita dan lingkungannya. Ya kita juga harus melihat memilih juga sahabat sejati tersebut dan tidak mungkinkan kita mempunyai sahabat sejati yang masih berusia 10 tahun tetapi kita telah berusia 30 tahun kan lucu.

Sahabat sejati didapat disengaja atau tidak disengaja, disengaja memang kita mencarinya sesuai dengan keinginan kita. Tidak disengaja sahabat sejati itu datang sendiri menjadi teman kita. Sahabat sejati memang datang dari hati. Kita tidak dapat menolaak jika kita bertemu dengannya. Sahabat sejati berbaik hati menjadi teman kita di hati. Carilah sahabat sejati untuk mententramkan hati.....................

Kamis, 11 Juni 2009

Ketupat Bengkulu


Ketupat Bengkulu

http://files.myopera.com/BabyJay99/blog/ketupat.jpg


Pembaca pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya ketupat, ya hampir setiap hari kita ketemu dengan ketupat apalagi jika kita makan sate kita pasti akan melihat ketupat. Ketupat terbuat dari daun kepada muda atau janur kelapa yang dianyam berbentuk segi empat yang disi dengan beras atau pulut (beras ketan) dan direbus. Pada Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha kita pasti membuat ketupat ataupun menikmatinya. Ketupat biasa disajikan dengan sayur nangka atau buncis ditambah rendang atau ayam goreng.

Terlepas dari ketupat diatas. yang akan dibahas adalah tentang ketupat yang berasal dari tempat lahir saya yaitu Bengkulu. Bengkulu adalah sebuah Propinsi yang Indah dan damai dengan ibukotanya Bengkulu. Bengkulu diapit oleh Propinsi Lampung, Sumatera selatan dan Sumatera Barat. Ketupat Bengkulu memang unik, dari segi bentuk memang hampir mirip dengan Ketupat biasa tetapi yang membedakannya adalah bentuknya yang besar dan kokoh seperti kepalan tangan orang dewasa. Memakan satu buah saja kita akan kekenyangan tidak percaya datang saja Bengkulu.

Ketupat Bengkulu cara pembuatannya sama seperti ketupat biasa dan dihidangkan dengan sayur nangka atau buncis ditambah rendang daging, atau ayam goreng dan ditaburi bawang goreng dan kerupuk merah. Ketupat bengkulu sungguh nikmat dan lezat.


http://image05.webshots.com/5/2/82/41/68728241SbAmGV_ph.jpg


Kalau Orang bicara ketupat Bengkulu ada dua persepsi yaitu jika orang lagi marah dan dan bilang nanti saya beri Ketupat Bengkulu itu artinya ia akan membogem atau memukul dengan menggunakan kepalan tangan ke wajah kita. (Ketupat Bengkulu = Tinju), yang kedua yaitu dalam arti sebenarnya adalah makanan ketupat beras. Mungkin dari segi bentuknya yang menjadi ketupat bengkulu sebagai simbol atau kata kiasan untuk mengganti kata kepalan tangan atau tinju.

Unik memang kalau kita menghubungkan arti ketupat dengan arti kiasan, kedua sama-sama memenuhi kriteria yang sulit untuk dilupakan walaupun orang tersebut bukan orang bengkulu kalau mendengar kata ketupat bengkulu ia akan tahu maksudnya yaitu tinju atau kepalan tangan. Merasa penasaran dengan ketupat bengkulu datang aja yaa ke Kota Bengkulu tercinta ........................





Rabu, 10 Juni 2009

Cerita lucu

Pucat
Seorang pembeli mendatangi penjual buah semangka dan melakukan penawaran harga buah semangka.
Pembeli : "Berapa bang harga semangka ini"
Penjual : "Murah dek hanya Rp. 5.000,- sekilo"
Pembeli : "Ah, mahal kali bang Rp. 4.000,- aja ya bang"
Penjual : "Untuk adek boleh, silakan pilih mau yang mana"
Pembeli : "Bang warnanya yang merah ya biar manis rasanya"
Penjual : "Ini semua warnanya merah, kalau tidak percaya ini contohnya"
Lalu penjual tersebut menunjukkan contoh buah semangka yang berwarna merah dan menyuruh pembeli tersebut mencoba rasanya dan ternyata memang manis.
Akhirnya pembeli tersebut memilih satu buah semangka.
Pembeli : "Bang, semangkanya yang ini aja coba abang timbang"
Penjual : "Ini beratnya 3 kilo jadi harganya Rp. 12.000,-
Pembeli : "benar ya bang warnanya merah".
Penjual : "Ya dek "
Lalu penjual semangka melatakkan buah semangka yang akan dibeli oleh pembeli diatas meja, tiba-tiba semangkanya menggelinding jatuh dan pecah. Ternyata warna semangkanya pucat, tidak merah. melihat hal itu pembeli protes kepada pedagang semangka.
Pembeli : "Bagaimana bang, katanya semangkanya warna merah kok pucat warnanya"
Penjual tidak mau kalah dan menjawab :
"Jangankan semangka, sampeyan aja kalau jatuh pasti pucat ...."
Pembeli : ?????????